Thursday, 8 September 2016

SARANG BURUNG WALET KOMODITI EXPORT YANG MENJANJIKAN

TREND DAN POTENSI BISNIS SARANG WALET 




Sarang walet merupakan komoditas ekspor, memang karena di Indonesia belum banyak orang doyan makanan yang terbuat dari sarang ini. Berbeda halnya dengan Cina, makanan dari sarang walet sangat popular ketika Hari Raya Imlek. Biasanya dipakai sebagai bahan makanan atau minuman. Harga satu kg-nya bisa menembus Rp 15 juta.

Namun, sekitar tahun 2007-2008 harganya sempat mengalami penurunan karena mulai banyaknya pengusaha yang melirik bisnis ini sehingga produksi melimpah. Berbeda halnya saat tahun 2004 yang masih Rp 13 jutaan. Di Sumsel sendiri pada tahun 2014 sempat jatuh hingga ke angka Rp 2-3 jutaan saja per kg, seperti dikutip dari sumsel.tribunews.com.

Kini kabar manis pun datang, dimana pasar ekspor China mulai dibuka kembali setelah pada tahun 2011 CNCA menutup sementara pembelian sarang walet dari Indonesia. China adalah konsumen sarang walet terbesar. Berkat pertemuan yang dilakukan Menteri Perdagangan Indonesia dengan Tiongkok serta proses yang panjang, kini Indonesia bisa menembus langsung pasar ke Tiongkok China.  Ekspor ini berhasil dilakukan pada awal 2015 lalu, yang menjadi momen paling ditunggu-tunggu para pengusaha sejak 5 tahun silam.

Berdasarkan data dari Badan Karantina Pertanian seperti dikutip dari finance.detik.com. negara tujuan ekspor sarang walet diantaranya Kanada, Hongkong, Italia, Jepang, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Makau, Belanda sampai Korea. Sementara yang terbesar adalah ke Hongkong sebesar 300.820 kg pada tahun 2014, diikuti Singapura 80.218 kg dan terakhir Vietnam 50.584. 

Eddy Purnomo, Kepala Bagian hukum dan Humas Badan Karantina Pertanian lebih lanjut mengemukakan bahwa dengan potensi produksi sarang walet Indonesia sebesar 400.000 kg per tahun, maka potensi nilai ekspor per tahun bisa mencapai Rp 4,8 triliun. 

Para pengusaha juga disarankan memasarkan produknya melalu e-commerce atau jual beli online. Hal ini mengingat masyarakat Tiongkok yang doyan belanja online. Tercatat transaksi online disana mencapai  2,2 triiun dolar AS, seperti dikutip dari antaranews.com. Tiongkok sendiri memberikan standar yang ketat dalam import dari Indonesia, sehingga baru 8 prosesor saja yang dinyatakan layak mendapat izin ekspor sarang walet. Ini membuktikan bahwa Indonesia semakin selektif dan melek kualitas


Pustaka :
http://marisukses.com/
http://smallcrab.com
http://www.binasyifa.com/
http://sumsel.tribunnews.com/
http://bisnis.liputan6.com
http://antaranews.com
http://umkmjogja.com

No comments:

Post a Comment